Indonesia Perkuat Sektor Farmasi dengan Kemitraan Novo Nordisk

Novo Nordisk bermitra dengan Bio Farma Indonesia untuk mengemas insulin secara lokal. Kolaborasi ini dapat membuat Indonesia menarik bagi perusahaan farmasi global. Namun, tantangannya meliputi kompleksitas regulasi, obat palsu, dan ketergantungan impor yang tinggi.

Novo Nordisk Jalin Kerja Sama dengan Bio Farma

Raksasa farmasi Denmark Novo Nordisk telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan milik negara Indonesia Bio Farma untuk mengemas insulin secara lokal. Novo Nordisk, yang memproduksi setengah dari insulin dunia, akan memanfaatkan keahlian produksinya, sementara Bio Farma akan menggunakan fasilitas manufaktur lokalnya. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan insulin di Indonesia.

Potensi Investasi Lebih Lanjut

Keberhasilan kemitraan ini dapat menjadikan Indonesia sebagai daya tarik bagi perusahaan farmasi global yang ingin membangun operasi di Asia Tenggara. Pelaksanaan proyek berskala besar ini secara efektif dapat meningkatkan reputasi Indonesia, menarik investasi tambahan dalam penelitian dan pengembangan biofarmasi. Hal ini dapat memposisikan negara ini sebagai pemain kunci dalam industri farmasi regional.

Industri Farmasi Indonesia yang Menjanjikan

Meskipun berpotensi, industri farmasi Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan, termasuk kendala regulasi yang rumit dan maraknya obat palsu, yang menguasai 10-15 persen pasar. Industri ini juga sangat bergantung pada bahan baku impor, dengan sekitar 90 persen bersumber dari luar negeri, terutama Tiongkok dan India. Ketergantungan ini meningkatkan kerentanan terhadap gangguan rantai pasokan dan volatilitas harga. Untuk mengurangi risiko ini, pemerintah Indonesia berfokus pada peningkatan produksi bahan baku lokal.

Perusahaan farmasi Denmark Novo Nordisk telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan farmasi milik negara Indonesia Bio Farma untuk mengemas insulin di negara tersebut. Novo Nordisk memproduksi 50 persen insulin dunia.

Melalui kolaborasi ini, Novo Nordisk akan menyediakan keahliannya dalam produksi insulin sementara Bio Farma akan menyediakan fasilitas manufaktur lokal.

Keberhasilan kemitraan ini dapat menempatkan Indonesia sebagai tujuan yang menarik bagi perusahaan farmasi global lain yang ingin memperluas operasinya di Asia Tenggara. Menunjukkan kemampuan untuk berkolaborasi secara sukses dalam proyek farmasi berskala besar dapat meningkatkan reputasi negara dan menarik investasi lebih lanjut dalam penelitian dan pengembangan biofarmasi.

Baca artikel aslinya : Indonesia Perkuat Sektor Farmasi dengan Kemitraan Novo Nordisk

Artikel ini pertama kali diterbitkan oleh ASEAN Briefing yang diproduksi oleh Dezan Shira & Associates. Firma ini membantu investor asing di seluruh Asia dari kantor-kantor di seluruh dunia, termasuk di Tiongkok, Hong Kong, Vietnam, Singapura, India, dan Rusia. Pembaca dapat menulis surat ke [email protected].

Tentang PenulisPos terkaitIndonesia Perkuat Sektor Farmasi dengan Kemitraan Novo Nordisk

ASEAN Briefing menyajikan berita bisnis, pembaruan regulasi, dan data lengkap tentang perdagangan bebas ASEAN, perjanjian pajak berganda, dan undang-undang investasi asing langsung di kawasan tersebut. Meliputi semua anggota ASEAN (Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam)

Lanjut membaca